Kelas : LB41
Dosen : Agnes S. Poerbasari S. Suryaningsih
Waktu : Senin, 4 April 2016
Pukul : 9.30 – 11.30 WIB
Lokasi : Jl. Anggrek Garuda Blok E, Kemanggisan, Jakarta Barat
PIC : Bapak Made
Tim yang Hadir:
Ketua : I Gde Surya Mandala Putra (1901527012)
Anggota :
- Boska Gika Cunanda Ginting (1901532776)
- Endah Lestari (1901525625)
- Grace Natalia (1901527800)
- Tomi Ariyanto (1901534636)
Tim yang Tidak Hadir:
Ahmad Fadhil Ashofi (1901530562)
Surya dan Grace sedang menjelaskan sifat-sifat bangun ruang.
Anak-anak kelas VA sedang memperhatikan pelajaran
Dari kiri ke kanan: Boska, Tomi, Grace, Endah.
Kegiatan ini berhubungan dengan Character Building Kewarganegaraan, kegiatan bimbel ini selain meningkatkan kemampuan dalam bidang akademis tetapi juga meningkatkan soft skills mereka seperti tanggung jawab, disiplin, peduli, toleran, dan kejujuran. Contohnya pada saat kami memberikan soal kepada meraka, meraka memiliki kewajiban untuk menjawab soal tersebut dan berhak untuk bertanya kepada kami apabila ada materi yang kurang dimengerti.
Pada hari ketiga, kami ditugaskan untuk mengajar di kelas I dan VA. Kami membagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang mengajar di kelas I yaitu Boska dan Tomi, meraka mengajarkan matematika dasar dan bangun datar. Sedangkan kelompok yang mengajar di kelas VA yaitu Surya, Endah, dan Grace, mengajarkan matematika: Bangun Ruang dan Sifat-sifatnya.
- Persaipan yang kami lakukan sebelum mengajar adalah mempersiapkan materi, datang tepat waktu, dan berkumpul di depan kantor kepala sekolah. Untuk kelas I kami menggunakan materi yang sesuai dengan buku pedoman yang dijadikan referensi oleh sekolah, yaitu modul matematika 1, kami mengajarkan matematika Dasar dan Bangun Datar. Sedangkan untuk kelas VA, kami menggunakan buku LKS (Lembar Kerja Siswa) yaitu Modul Matematika 5 untuk mengajarkan matematika: Bangun Ruang dan Sifat-sifatnya.
- Metode yang kami gunakan untuk kelas I dan VA adalah metode mentoring.
Kelebihan dari metode mentoring yaitu:
- Memudahkan penyampaian materi kepada siswa
- Siswa merasa lebih percaya diri karena diberi kesempatan dan kepercayaan untuk memecahkan masalah temannya.
Kekurangan dari metode mentoring yaitu:
- Siswa yang aktif cenderung mendominasi diskusi dan menarik perhatian mentor.
- Siswa yang masih merasa malu dengan kami akan malu-malu juga untuk bertanya.
- Survey eksternal:
Menurut Bapak Made, cara mengajar kami sama baiknya dengan minggu lalu, kami membawa soal-soal latihan dan anak-anak tidak malu-malu lagi berinteraksi dengan kami.
Survey internal:
Menurut kelompok kami, pada pertemuan kedua ini seluruh anggota dapat menjadi contoh untuk mengajar dikelas, kami saling membantu dalam menyampaikan materi di kelas dan kami telah mempersiapkan materi dan soal-soal.
Hasil Kegiatan
- Penguasaan materi dan pemahaman anak-anak terhadap materi yang diajarkan.
Kelas I:
Baik | Cukup | Kurang |
· Y |
Kelas VA:
Baik | Cukup | Kurang |
· Y |
- Perbandingan sikap anak diawal dan diakhir pertemuan.
Kelas I
Pertemuan | Sangat Antusias | Antusias | Kurang Antusias |
Awal | · Y | ||
Akhir | · Y |
Kelas VA
Pertemuan | Sangat Antusias | Antusias | Kurang Antusias |
Awal | · Y | ||
Akhir | · Y |
Kesimpulan:
Setiap minggunya kami mengajar di kelas yang berbeda-beda, kami menemukan berbagai macam sifat siswa, mulai dari yang sangat antusias belajar sampai dengan yang suka mengganggu temannya pada saat belajar. Kami mengatasinya dengan melakukan pendekatan secara personal sehingga mereka mudah berinteraksi dengan kami dan proses belajar-mengajar menjadi berjalan dengan lancar.
Next to do:
Menyesuaikan cara mengajar dan mempersiapkan materi dan alat peraga
Informasi jumlah peserta:
Kelas I 30 anak
Kelas VA 30 anak